Wow, judul topik kali ini agak sedikit berat ya.
Sebenernya, topik ini terilhami dari buku si bapak Hemingway yang berjudul "Salju Kilimanjaro" (yaa ceritanya guw baru baca lah, walaupun baru cerita pertama hahaha)
Dalam cerita bapak Hemingway, ya panggil saja dia Mr. H, biar simple dan terdengar macho (lho?) hahaha. Ok back to topic, dalam cerita pendek (cerpen) yang berjudul 'Salju Kilimanjaro', Mr. H bercerita tentang seorang lelaki yang bernama Harry. Harry adalah seorang yang selalu memandang rendah orang lain yang lebih lemah dari dirinya, orang yang selalu tidak menyukai orang kaya, dan orang yang selalu merasa bahwa dirinya lah yang diatas segalanya. Tetapi, pada akhirnya dia menyadari, bahwa ada sebuah kekuatan yang lebih besar dari kekuatan yang dimiliki oleh nya, yaitu kekuatan Tuhan. Kekuatan maut yang Tuhan kirimkan, dan yang membuat dirinya tak dapat berkutik dan menerima pasrah keadaanya (keadaan Harry : kaki busuk, merambat keatas).
Religiusitas.
Ketuhanan.
Agama.
Faith.
Kepercayaan.
Rangkaian kata-kata tersebut semuanya tertuju kepada Tuhan. Bahwa sesungguhnya kekuatan terbesar di alam ini bukanlah ada di tangan manusia, melainkan Tuhan.
Maut yang Harry takutkan, ada di tangan Tuhan.
Coba kita bayangkan, ketika Tuhan berkata, "ayo naik ke atas", maka itulah yang terjadi, kita terangkat dan kembali ke sisinya.
Tapi, terkadang yang terjadi bukanlah penerimaan keadaan yang dimana kita sebagai manusia itu serba kekurangan, melainkan keegoisan lah yang muncul dalam diri manusia. Banyak manusia beranggapan bahwa dirinya lebih tinggi dari yang lain. Banyak yang beranggapan bahwa dialah yang tertinggi dibandingkan yang lain.
Pikirkan.
Apakah kita memang seperti itu?
Setelah guw pikir-pikir, ternyata kodok guw, adalah satu diantara orang-orang yang bersifat egosentris tersebut.
Dia selalu memiliki anggapan, bahwa dia lah yang tertinggi, gx ada orang lain yang lebih tinggi dari dy, semua orang adalah bawahannya dy, dan dia selalu memiliki keinginan untuk menjadi teman dan ngobrol sama yang di atas. terdengar konyol, heh? tapi that's the fact.
Tapi, tadi malem, pas guw sempet telepon-teleponan sama dy, guw sempet adu mulut (dalam arti kias, bukan yang sebenarnya -hahaha), topik pembicaraan hari itu mengangkat mengenai kematian. Saat itu kodok bilang kalo dy takut banget sama yang namanya mati. Jadi terbuktikan, bahwa keegoisan manusia itu hanyalah titik kecil dalam lautan kekuasaan Tuhan.
Makanya, mari kita berpikir.renungkan segala perbuatan kita.
1 komentar:
choo .
iya deh heeh yang ngerti SALJU KILIMANJARO okeeh finee!~
*padahal dikasih tau sama bu (sopo namanya?) itu guru indo! OHH!! astutiii!! kaan :9*
chaa.
liat blogkuu donng terus baca post yang "
Posting Komentar